Judul buku : Mutiara yang
Berkilau (Sepenggal Kisah Bersama Sang Guru)
Penulis : Asosiasi
Pemikir Bata-Bata (APB)
Nomor ISBN : 978-602-50304-3
Penerbit : Pustaka
Muba
Cetakan : Januari
2018
Jumlah hal : 247
Sebagai
santri atau alumni ingin selalu mendapatkan, mendengarkan motivasi guru-gurunya. Dalam
menjalani hidup di pesantren atau sudah menjadi santri yang terjun di
masyarakat luas harus mempunyai sumber pengetahuan yang jelas dan bisa
dipertanggung jawabkan. Karena itu, akan menjadikan diri sendiri lebih baik
dalam bersosial.
Buku
Mutiara yang Berkilau sepenggal kisah bersama guru hadir kepada kita (santri
dan alumni) yang membahas terkait motivasi-motivasi, RKH Abdul Hamid. Pengasuh
Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata kepada santri-santrinya, semasa menjadi
duta santri di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata.
Buku
ini mengulas dauh-dauh beliau. Baik, dari persoalan mencari ilmu di pesantren
atau luar pesantren serta hukum-hukum yang belum jelas hukumnya serta bagaimana
beliau mendidik santri-santrinya dan perjuangan mengembangkan dan memajukan Pondok
Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata. Sehingga, menjadi salah satu pondok pesantren
terbesar di Madura dengan jumlah ribuan santri dari tahun ke tahun.
Terbukti,
perjuangannya tidak sia-sia. Santri-santrinya banyak yang menjadi orang sukses.
Mereka tersebar di berbagai daerah, baik di pulau Madura maupun di luar Madura bahkan
di luar negeri sekalipun.
Menjadi
santri Bata-Bata merupakan kebanggaan semua santri, karena bisa menimba ilmu
pengetahuan yang luas, misi berkualitas, visi masa depan yang jelas.
RKH
Abdul Hamid, pernah berpesan kepada salah satu putranya yang terdapat pada
halaman 28 yang berbunyi, “Santreh e padhe`remmaah bheih ben been terserah
kor jhe` loppaeh macah ketabba.”(Santri Mau Diapakan atau mau
di bagaimanakan terserah asal jangan lupa kemampuan baca kitabnya).
Begitulah
pesan beliau kepada salah satu putranya. Sehingga, berbagai program terealisasi. Hasilnya
tidak mengecewakan. Sejumlah santri siap menghadapi pesatnya ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Selanjutnya,
pada halaman 28 sebelum berakhir dari pragraf terdapat motivasi yang
dinisbatkan dari RKH Abdul Majid bahwa, “Tetthi santreh papadhe bhen nyior
etamen edimmaah bheih odi`.” (Jadi santri harus sama dengan kelapa, ditanam
di manapun bisa tumbuh).
Menjadi
santri harus sungguh-sungguh belajar di pondok pesantren. Tidak hanya bercover
santri, tapi isinya nol. Tidak bisa digunakan sama sekali di masyarakat umum.
Belajar sebanyak-banyaknya yang terpenting tidak bertentangan dengan syariat
Islam. Selama bisa bergerak, gunakan semua tenaganya untuk berkreasi,
berinovasi dan berprestasi. Supaya, ketika terjun ke masyarakat luas menjadi
santri siap pakai kapan saja, di mana saja, bersama siapa
saja.
Buku
ini, ditulis oleh Asosiasi Pemikir Bata-Bata (APB) yang merupakan alumni Pondok
Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata yang melihat langsung dan didauhkan langsung,
baik secara tatap muka atau ketika mengikuti kajian kitab Tafsir Jalalain di
Mushalla Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata yang terdiri dari 8 penulis
dan mereka telah berhasil menggapai cita-citanya.
Terdapat,
plus minus dalam buku ini. Minusnya, cover kurang mencolok terhadap calon
konsumen ataupun calon pembaca. Sehingga, tidak mudah dikenal menarik di pasaran
serta terdapat kesalahan ketik di beberapa kalimat.
Adapun,
plusnya adalah buku ini sangat bagus dan berkualitas. Bahasanya, mudah dipahami
dengan bahasa yang cukup sederhana dengan menggunakan bahasa modern serta isi memotivasi diri kita sebagai santri atau
alumni di pondok pesantren. Walaupun, bukan santri atau alumni pesantren
Bata-Bata. Buku ini, cocok sekali untuk siapa saja. Khususnya, pembaca dalam
mengambil hikmah dari isi buku tersebut. Banyak kisah menarik, bukti nyata kisah yang tercatat dari buku ini. Jika ingin
menjadi orang sukses, maka bacalah buku-buku berkualitas yang ditulis oleh
penulis yang sudah merasakan kesuksesan. Buku ini, cocok untuk dibaca bagi Anda
yang ingin menjadi orang sukses di muka bumi ini.
Resensi : Mas Aza
Editor : Tim Rumah Artikel